19. Pertarungan Melawan Jarasandha
19. Pertarungan Melawan Jarasandha
Syahdan di Kerajaan Magadha saat itu memerintahSBrihadratha yang termashyur. Raja itu mempunyai tiga pasukan perang yang terkenal gagah berani. Raja Briha-dratha menikah dengan putri kembar Raja Kasi dan ber-sumpah akan selalu bersikap adil kepada kedua istrinya. Sayang, walaupun sudah lama menikah,...
42. Perang Hari Kedua
42. Perang Hari Kedua
Duryodhona sangat senang karena di hari pertama Kurawa berhasil memetik kemenangan. Ia berkata lantang di depan seluruh balatentara Kurawa, seakan kemenangan akhir sudah di tangan.
Sebaliknya, pihak Pandawa menderita kekalahan besar. Mahasenapati Dristadyumna menyusun siasat baru agar tak banyak korban berjatuhan di...
9. Pandu Memenangkan Sayembara Dewi Kunti
9. Pandu Memenangkan Sayembara Dewi Kunti
Sura, kakek Sri Krishna, berasal dari keturunan baik-Sbaik wangsa Yadawa. Putrinya, Pritha, terkenal karena kecantikan dan kebajikannya. Karena sepupunya yang bernama Kuntibhoja tidak mempunyai anak, maka Sura menyerahkan Pritha untuk diangkat anak oleh Kuntibhoja. Sejak itulah Pritha dikenal dengan...
14. Istana dari Papan Kayu
14. Istana dari Papan Kayu
Seiring dengan bertambahnya usia dan semakin dalam-nya ilmu olah senjata serta siasat perang yang dipela-jari oleh Kurawa dan Pandawa, Duryodhona semakin iri melihat keperkasaan Bhima dan kesaktian Arjuna dalam segala hal. Duryodhona kemudian mengangkat Karna dan Syakuni sebagai penasihatnya dan...
28. Pertemuan Dua Kesatria Perkasa
28. Pertemuan Dua Kesatria Perkasa
Ketidakhadiran Arjuna di samping mereka, menyebab-Kkan Draupadi, Bhima dan Sahadewa sering mengeluh. Draupadi merasa bahwa hutan Kamyaka tidak menarik lagi tanpa kehadiran Arjuna, Bhima merasa tidak tenang dan Sahadewa mengusulkan agar mereka pindah ke hutan lain karena di hutan itu...
11. Bhima Menjadi Sakti karena Racun dan Bisa
11. Bhima Menjadi Sakti karena Racun dan Bisa
Pandawa, kelima putra Pandu, dan Kurawa, keseratus putra Dritarastra, tumbuh bersama di lingkungan istana di Hastinapura. Mereka bermain bersama. Mereka bersama-sama mempelajari segala macam ilmu penge-tahuan dan ilmu ketatanegaraan yang harus dikuasai oleh para putra raja.
Bhima, Pandawa...
55. Pengadilan Terakhir
55. Pengadilan Terakhir
Dritarastra, Gandhari dan Kunti terbakar dilalap api di pertapaan mereka di dalam hutan. Krishna dan bangsa Yadawa punah karena mereka saling membunuh. Setelah para sesepuh dan sekutu Pandawa mati menurut suratan hidup masing- masing, mereka menobatkan Parikeshit, putra Abhimanyu dari Uttari, menjadi...
34. Di Antara Dua Pilihan
34. Di Antara Dua Pilihan
Raja Drupada memanggil pendita Negeri Pancala dan berkata kepadanya, “Engkau mengetahui jalan pikiran Duryodhona dan sikap Pandawa. Pergilah, menghadap Duryodhona sebagai utusan Pandawa. Kurawa telah menipu Pandawa dengan sepengetahuan ayah mereka, Raja Dritarastra yang tidak mau mengindahkan nasihat Resi Widura....
27. Pengembaraan di Rimba Raya
27. Pengembaraan di Rimba Raya
Kaum brahmana yang dulu bersama-sama Yudhistira diKIndraprastha setia menyertainya dalam pengasingan di hutan. Tidak mudah mengatur dan membiayai rombongan yang sangat besar itu. Resi Lomasa menasihati Yudhistira agar memperkecil rombongannya supaya pengembaraan lebih lancar, terutama ketika berziarah ke tempat-tempat suci...
50. Mahasenapati Drona Tewas Secara Terhormat
50. Mahasenapati Drona Tewas Secara Terhormat
Pertempuran di medan Kurukshetra makin hari makin bertambah sengit. Aturan-aturan perang sudah diting-galkan, dilanggar, dan tak dihiraukan lagi. Kedua pihak merasa bahwa pertempuran di siang hari saja tidak cukup. Maka perang diteruskan sampai malam. Demikianlah, ketika matahari sudah terbenam...