Thursday, June 26, 2025
Hostinger

Beluntas (Pluchea India [L.] Less.)


Mohon support WEB Sastra Bali dengan mensubscribe channel youtube ORGANIC MIND

Beluntas umumnya tumbuhan liar di daerah kering pada tanah yang
keras dan berbatu, atau ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuhan ini
memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, banyak ditemukan
di daerah pantai dekat laut sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perdu kecil,
tumbuh tegak, tinggi mencapai 2 m, kadang-kadang lebih. Percabangan
banyak, berusuk halus, berambut lembut.
Tumbuhan ini berasal dari suku Asteraceae (Compositae) di beberapa
daerah memiliki nama yang berbeda-beda.

1. Di Sumatera, namanya beluntas (Melayu).
2. Di Sunda dikenal dengan nama baluntas, baruntas.
3. Di Jawa namanya Luntas.
4. Di Madura dikenal dengan nama baluntas.
5. Di Makasar, disebut dengan nama lamutasa.
6. Di Timor disebut lenabou.

Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang khas sehingga mudah untuk dikenali.
Daun bertangkai pendek, letak berseling, helaian daun telur sungsang, ujung
bulat melancip, tepi bergerigi, berkelenjar, panjang 2,5-9 cm, lebar 1-5,5 cm,
warnanya hijau terang, bila diremas harum. Bunga majemuk bentuk malai
rata, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, cabang-cabang perbungaan
banyak sekali, bunga bentuk bonggol bergagang atau duduk, warnanya
putih kekuning-kuningan sampai ungu. Buah longkah agak berbentuk
gangsing, kecil, keras, cokelat dengan sudut-sudut putih, lokos. Biji kecil,
cokelat keputih-putihan.

1. Sifat dan Khasiat

Tumbuhan yang satu ini memiliki sifat dan khasiat tersendiri terutama
daun dan akarnya. Bagian-bagian tanaman yang dipastikan memiliki khasiat
adalah sebagai berikut.

a. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir. Berkhasiat untuk
meningkatkan nafsu makan (stomakik), membantu pencernaan, peluruh
keringat (diaforetik), pereda demam (antipiretik), dan penyegar.

b. Akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk
( demulcent).

2. Kandungan Kimia

Sifat serta khasiat yang terdapat pada akar serta daun beluntas
sangat berkaitan dengan kandungan kimia di dalamnya. Daun beluntas
mengandung alkaloid, fl avonoida, tanin, minyak asiri, asam chlorogenik,
natrium, alumunium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya
mengandung fl avonoid dan tanin.

3. Pemanfaatan

Dengan kandungan kimia yang terdapat pada tanaman beluntas
tersebut tadi menyebabkan, tanaman ini bisa digunakan untuk keperluan
kesehatan. Beluntas ini dapat digunakan untuk:

1) menghilangkan bau badan, bau mulut,
2) kurang nafsu makan,
3) gangguan pencernaan pada anak,
4) TBC kelenjar (skyrofuloderma),
5) nyeri pada rematik, nyeri tulang (asteodinia), sakit pinggang (lumbago),
6) demam,
7) datang haid tidak teratur, dan
8) keputihan.

4. Contoh Pemakaian

Di bawah ini disajikan beberapa jenis gangguan kesehatan yang dapat
di atasi dengan menggunakan tanaman beluntas beserta dengan cara
penggunaannya.

a. Menghilangkan bau badan, bau mulut, dan kurang nafsu makan
Untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut atau kurang
nafsu makan bisa ditangani sekaligus cukup menggunakan daun segar
secukupnya dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus dan dimakan
bersama makan nasi.

Khusus untuk bau badan gunakan daun beluntas sebanyak 15 gr,
buah pinang 5 gr dan garam dapur seujung sendok teh. Semua bahan
direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air
rebusannya diminum. Sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.

b. Gangguan pencernaan pada anak
Gunakan daun beluntas segar setelah dicuci bersih lalu dipipis.
Campurkan pada bubur saring atau nasi tim. Lakukan setiap kali
makan.

c. TBC kelenjar
Daun berikut tangkai beluntas segar, ekstrak gelatin dari kulit sapi,
dan rumput laut hai-hai (Laminaria japonika Aresch) masing-masing 10
gr, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu
ditim sampai lunak. Makan selagi hangat. Lakukan setiap hari.

d. Nyeri pada rematik dan sakit pinggang
Akar beluntas sebanyak 15 gr dicuci lalu di potong-potong
seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, rebus sampai lunak. Makan selagi
hangat. Lakukan setiap hari.

e. Demam dan mengeluarkan keringat
Daun beluntas segar 15 gr dicuci lalu direbus atau diseduh dengan
air panas, lalu minum seperti teh, atau daun beluntas segar kira-kira 100
gr dicuci lalu dikukus sampai matang. Dimakan bersama makan nasi,
dua kali sama banyak, pagi, dan sore.

f. Luka
Daun beluntas segar secukupnya dicuci lalu dipipis. Tambahkan
sedikit kapur, sambil diaduk sampai rata. Ramuan ini lalu dioleskan pada
luka.

g. Datang haid tidak teratur
Daun beluntas segar sebanyak 2 genggam dicuci lalu ditumbuk
sampai halus. Tambahkan air masak 2 ½ gelas dan garam sebesar biji
asam. Peras dan saring lalu diminum. Sehari 3 kali, masing-masing ¾
gelas.

~ Article view : [23]

Related Articles


Mohon support WEB Sastra Bali dengan mensubscribe channel youtube ORGANIC MIND
- Advertisement -

Latest Articles