Api di Bukit Menoreh [ series 6-10]
Karya : SH Mintardja
Series 6
Untara dan Agung Sedayu kemudian tidak membuang-buang waktu lagi. Segera mereka mulai dengan suatu latihan yang keras. Ternyata Untara benar-benar ingin melihat, sampai dimana puncak kemampuan adiknya.
Ketika latihan itu telah berjalan beberapa lama, maka tahulah Untara bahwa apa yang dikatakan...
Api di Bukit Menoreh [ series 61-65 ]
Karya : SH. Mintardja
Series 61
SAMBIL menyeringai Kiai Telapak Jalak memutar rantainya seperti baling-baling. Tetapi cambuk Kiai Gringsing menyerangnya mendatar serendah lututnya, sehingga memaksa Kiai Telapak Jalak meloncat tinggi-tinggi. Tetapi begitu kakinya menyentuh tanah, sekali lagi ujung cambuk itu melecut lambungnya dan mengoyak bajunya. Bukan...
Api di Bukit Menoreh [ series 66-70 ]
Karya : SH. Mintardja
Series 66
KEDUA murid Kiai Gringsing itu mengangguk-angguk. Meskipun agak lambat, namun alasan itu akhirnya dimengertinya pula. Rencana yang sudah mereka mengerti itulah yang sebaiknya berjalan, karena rencana yang lain tidak akan dapat mereka sadap dengan mudah, apalagi jika pernah terjadi, orang-orang...
Api di Bukit Menoreh [ series 1-5]
Karya : SH Mintardja
SEKALI_SEKALI terdengar petir bersabung di udara. Setiap kali suaranya menggelegar memenuhi lereng Gunung Merapi. Hujan diluar seakan-akan tercurah dari langit.
Agung Sedayu masih duduk menggigil diatas amben bambu. Wajahnya menjadi kian pucat. Udara sangat dingin dan suasana sangat mencemaskan.
“Aku akan berangkat “tiba-tiba...
Api di Bukit Menoreh [ series 46-50]
Karya : SH. Mintardja
Series 46
NAMUN SUARA cambuk itu masih juga terdengar. Sekali lagi dan sekali lagi.
“Persetan,” desis Ki Peda Sura. “Mungkin akulah yang nanti akan menghentikannya. Tetapi kini lebih baik menyelesaikan kelinci-kelinci bodoh ini. Begitu menyenangkan, seperti menebas batang ilalang.”
Ki Peda Sura tersenyum. Sepasang...
Api di Bukit Menoreh [ series 31-34]
Karya : SH Mintardja
Series 31
SIDANTI masih saja diam mematung, dengan tanpa memandanginya Pandan Wangi mengulangi, “Marilah Kakang. Bilikmu telah tersedia. Aku juga telah menyediakan pakaian dan perlengkapan lainnya di dalam gledeg. Aku juga telah menyediakan pakaian untuk gurumu, Ki Tambak Wedi.”
Sidanti menganggukkan kepalanya. Tetapi...
Api di Bukit Menoreh [ series 35-40]
Karya : SH Mintardja
Series 35
KI ARGAPATI menarik nafas dalam. Tetapi tatapan matanya sama sekali tidak bergeser serambut pun. Perlahan-lahan ia berkata, “Pandan Wangi. Aku tahu, betapa sulitnya perasaanmu. Seandainya kau tidak mencemaskan nasibku besok malam, maka kau akan berkata seperti yang sudah kau ucapkan...
Api di Bukit Menoreh [ series 55-60 ]
Karya : SH. Mintardja
Series 55
AGUNG Sedayu yang sedang memperhatikan kedatangan pengawas yang berkumis itu terkejut, ketika Swandaru berteriak, “Awas, Kakang!”
Agung Sedayu sadar, bahwa orang yang jatuh itu masih mungkin berbuat sesuatu. Karena itu ia pun segera berpaling ke arahnya. Tepat pada saatnya, Agung Sedayu...
Api di Bukit Menoreh [ series 71-74 ]
Karya : SH. Mintardja
Series 71
PANDAN WANGI yang juga mendengar rencana Rudita itu menjadi gelisah. Tetapi ia berterima kasih di dalam hati, bahwa anak-anak muda yang lain seakan-akan tidak berkeberatan atas keputusan yang telah diambil oleh Rudita itu, sehingga dengan demikian tidak timbul persoalan yang...
Api di Bukit Menoreh [ series 51-54 ]
Karya : SH. Mintardja
Series 51
“AGAKNYA Prastawa ada di rumah,” desis Agung Sedayu.
“Ya,” jawab Sekar Mirah, “ia baru datang malam ini.”
Prastawa menjadi semakin gelisah.
“Bersama anak ini?” Agung Sedayu melanjutkan.
“Ya,” berkata Sekar Mirah selanjutnya, “anak ini ingin menjemput aku dan membawa pergi ke rumahnya.”
Dahi Agung Sedayu...