raja mandura dari bangsa yadawa mempunyai dua orang anak, yaitu basudewa dan dewi prita. basudewa ini nantinya akan mempunyai anak kresna, baladewa, dan sembadra. nah raja mandura ini mempunyai sepupu uaitu raja kunthiboja yang tidak memiliki keturunan. karena merasa kasihan raja mandura memberikan anaknya dewi prita ke raja kunthiboja sebagai anak. nah sejak itu dewi prita dikenal sebagai dewi kunti.
nah suatu saat di kerajaan kunthiboja datang tamu agung begawan druwasa, kunti kecil kemudian disuruh meladeni keperluan sang begawan. selama lebih setahun kunti menjadi “pesuruh” begawan druwasa. kunti meladeni segala keperluan begawan dengan iklas ceria dan sabar. begawan druwasa yang sakti kemudian merasa sangat sayang pada kunti yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. maka sang begawan memberikan mantra kepada kunti. ya mantra sakti pemanggil dewa, siapapun dewa yang dipanggil akan datang dan memberikan anak sesuai dengan keluhuran dewa yang bersangkutan. kunti kecil merasa sangat bergembira sekali.maka tanpa setahu sang begawan, kunti mencoba merapalkan mantra tersebut. sebenarnya dia cuma coba coba sahaja. tapi hasilnya fatal. waktu itu kunta membaca mantram sambil menyebut dewa surya dewa pujaanya. maka “jreeng” datanglah dewa surya kehadapan kunti. dewa surya kaget karena ternyata yang memanggil dirinya adalah anak anak dibawah umur.
tapi sudah jadi ketetapan dewata, maka kunti mengandung anak dewa surya. kunti memohon memelas, karena takut diolok olok akibat kehamilan di luar nikah tersebut. karena merasa kasihan maka dewa surya mengeluarkan bayi di kandungan kunti melalui telinga. karena lahir lewat telinga maka keperawanan kunti tak hilang, dan karena itu pula maka bayi itu diberi nama karna yang artinya telinga.
karna lahir dengan rompi yang tak akan pernah tembus oleh senjata apapun wajah dan tubuhnya gilang gemilang oleh pancaran cahaya surya seperti ayahnya. namun karena malu, dan merasa bingung. anak itu dibuang oleh kunti ke sungai. ya inilah kesalahan besar kunti, sampai ahir hayatnya kunti menyesali hal ini. dan hukuman dewa atas perbuatanya adalah harus menyaksikan anaknya saling membunuh pada kemudian hari.
ketika sudah cukup umur maka diadakan sayembara untuk menikahkan kunti oleh prabu kuntiboja.nah yang memenangkan pertandingan ini adalah pandu dewanata dari hastina. konon ketika pulang, pandu dijegat oleh narasoma dari mandaraka, terjadilah perang tanding. karena sebelum perang narasoma berjanji jika menang kunti diambil dan jika kalah madrim adiknya diberikan pada pandu, maka karena kalah madrim pun diberikan kepada pandu.
di tengah jalan sengkuni menghadang, sama dengan narasoma, sengkuni bertanding dengan pandu dan kalah, maka gendari diberikan kepada pandu. tapi disini sengkuni memang berniat ikut jadi “penguasa” hastina liwat pernikahan gendari dan penguasa hastina.
sampai di hastina, para sesepuh hastina memebrikan saran supaya para puteri itu dibagi juga dengan kakaknya destarata. rupanya ke 3 putri itu tak mau nikah dengan destarata. kunti dan madrim berdoa siang malam, sementara sengkuni memandikan gendari dengan air amis, sehingga baunya amis bukan main. toh ahirnya justru gendari yang dipilih oleh destarata. konon karena destarata memang tak ingin menyakiti pandu, maka dia bermaksud pilih yang paling jelek, sayangnya hal ini membuat sengkuni dan gendari dendam pada pandu.
~ Article view : [833]