33. Perjalanan Hanuman
Sebelum Hanuman berangkat, Rama menitipkan sebuah cincin kepadanya. Jika Hanuman bertemu dengan Sita, maka cincin itu menjadi bukti bahwa Hanuman adalah duta Rama.
Hanuman berangkatlah menuju arah selatan. Siang malam ia melompat-lompat tak kunjung lelah di antara pepohonan. Sebagai duta ia ingin melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya serta secepat-cepatnya.
Sesampainya di pantai selatan ia terhalang oleh lautan. Sebagai putra Dewa Bayu ia bersemadi meminta pertolongan agar diantarkan angin terbang ke Pulau Langka. Tak lama kemudian datanglah angin badai. Hanuman diterbangkan tinggi-tinggi ke angkasa dan melayang menuju Pulau Langka.
Setibanya di pulau itu ia berjalan mengendap-endap, kadang melompat-lompat melalui cabang- cabang pohon agar tidak tampak oleh raksasa penghuni pulau itu.
34. Taman Langkapura
Akhirnya Hanuman tiba di sebuah taman yang indah permai. Burung-burung berkicau merdu di atas pohon angsoka, sedangkan di halaman berumput kijang-kijang berkeliaran dengan amannya.
Tampak seekor burung merak menengadah karena mendengar bunyi kicau burung yang merdu laksana nyanyian yang diiringi gamelan sorga Lokananta. Ekor merak itu berkembang, lalu menarilah ia berputar-putar di tengah taman.
Hanuman terpesona melihat segala keindahan taman itu. Tiba-tiba tampaklah olehnya seorang putri yang cantik jelita, duduk seorang diri di dalam taman itu. Wajahnya pucat, tubuhnya kurus, rambutnya terurai kusut. Wajah putri itu tepekur sayu.
35. Hanuman Menghadap Sita
Hanuman yakin bahwa putri itu pastilah Sita, istri Rama. Sambil duduk di atas sebuah cabang pohon angsoka Hanuman menembang. Adapun lagunya mengenai kisah Rama, mulai dari pembuangannya di hutan Dandaka bersama Sita dan Laksamana, penculikan Sita oleh raja raksasa Rahwana, kesedihan Rama dalam mencari istrinya, lalu perjumpaannya dengan Sugriwa, dan akhirnya mengutus Hanuman mencari Sita ke Negeri Langkapura.
Sita heran mendengar tembang Hanuman, seakan-akan dia bermimpi. Hanuman pun turun dari pohon, lalu ia menyembah Sita serta mengatakan bahwa dirinya adalah utusan Rama.
Mula-mula Sita tidak percaya. Hanuman lalu memperlihatkan sebentuk cincin pemberian Rama. Maka percayalah Sita bahwa Hanuman memang utusan suaminya. Timbullah pula keyakinannya bahwa ia akan dapat bertemu lagi dengan Rama, terlebih setelah ia mendengar dari Hanuman bahwa Rama dengan bantuan raja kera Sugriwa akan datang menggempur Langkapura.
Sebelum Hanuman minta diri, Sita pun menitipkan sebentuk perhiasan rambutnya agar disampaikan kepada Rama sebagai tanda bakti dan setia.
~ Article view : [99]