20. Tetapi mereka yang kebijaksanaannya telah terbawa oleh keinginan-keinginan (nafsu-nafsu) berpaling pada dewa-dewa yang lain, mengikuti berbagai upacara (dan peraturan), yang terpusat pada sifat-sifat mereka sendiri.
21. Apapun bentuk yang ingin dipuja oleh seseorang pemuja dengan kepercayaannya — maka kepercayaan tersebut akan Kuteguhkan tanpa ragu-ragu.
22. Dengan dasar kepercayaan itu, ia kemudiaan mencari dan memuja bentuk tersebut, dan darinya ia mendapatkan apa yang diingininya, tetapi manfaatnya hanya Aku yang menentukan.
23. Tetapi orang-orang yang berpikiran pendek ini hanya mendapatkan hasil yang bersifat sementara saja. Mereka ini, pemuja para dewa akan pergi ke dewa-dewa. Tetapi yang memujaKu — pemuja-pemujaKu — akan datang kepadaKu.
Sang Kreshna sendiri mengakui bahwa ketiga tipe pemuja yang memujaNya dalam bentuk dewa-dewa dan dengan tujuan pribadi tertentu bukan berarti orang yang tidak baik. BagiNya itu hanyalah suatu proses saja, setelah beberapa kelahiran maka pemuja-pemuja ini pada suatu saat akan langsung memujaNya juga pada waktunya nanti. Memuja para dewa sebenarnya adalah pemujaan terhadapNya juga tetapi secara tidak langsung dan salah, karena berdasarkan pada motif-motif pribadi. Seharusnya diketahui bahwa dunia para dewa ini terbatas masanya, dan para dewa-dewa itu juga terbatas mandatnya dari Yang Maha Esa.
Maka para pemuja dewa-dewa hanya mendapatkan hasil yang sementara saja sifatnya, tetapi para pemuja ini karena sering memuja dewa-dewa, maka setelah beberapa kehidupan mereka pun langsung meningkatkan pemujaannya ke arah Yang Maha Esa, dan pemujaan semacam ini hasilnya abadi dan tidak sementara. Inilah pesan yang harus dihayati. Yang memujaNya tanpa pamrih langsung menuju kepadaNya, Yang memujaNya dengan pamrih secara tidak langsung akan dituntunNya juga, tetapi melalui jalan yang berliku-liku dan lebih panjang, penuh dengan berbagai kelahiran dan kematian.
24. Mereka yang kurang pengertiannya (buddhi) mengenalKu — yang tak berbentuk ini — sebagai berbentuk. Mereka tak kenal SifatKu Yang Maha Suci Yang Tak Dapat Binasa dan Teramat Agung.
Sang Kreshna manifestasi dari Yang Maha Kuasa tak dapat dikenal oleh orang-orang yang berpikiran cupat dan sempit, yang memandangNya sebagai seorang dewa atau manusia super yang dapat menghasilkan harta-benda duniawi dan keajaiban-keajaiban. Mereka tidak melihatNya sebagai manifestasi Yang Maha Esa Yang Sebenarnya, Tanpa Bentuk Dan Tak Terbinasakan. Memang bagi yang memiliki nafsu dan keinginan duniawi Sang Kreshna tak akan terlihat dalam wujud asliNya, karena mereka ini telah terbius oleh ilusi Sang Maya.
25. Terselimut oleh yoga-maya, Aku tak terlihat oleh semuanya. Dunia yang kacau ini tak mengenalKu, Yang Tak Pernah Dilahirkan, Yang Tak Terbinasakan.
26. Aku mengetahui, oh Arjuna, akan makhluk-makhluk yang telah lalu, yang terdapat sekarang ini, dan yang masih akan datang. Tetapi tak seorangpun mengetahui tentang Aku.
27. Setiap manusia dilahirkan dalam ilusi, oh Arjuna, terpengaruh oleh sifat dualisme yang bertentangan yang lahir dari keterpikatan (pada obyek-obyek) dan ketidak-terpikatan (pada obyek-obyek).
Dunia tidak mengenal Sang Kreshna secara sejati, tetapi Sang Kreshna, Yang Maha Esa, sesungguhnya mengetahui akan setiap hal, setiap makhluk yang ada pada masa silam, sekarang, dan yang akan datang. Bukankah semuanya datang dariNya juga? Bukankah la juga yang tak nampak tetapi bersemayam di dalam diri kita semuanya ini, dalam setiap makhluk ciptaanNya. Tetapi banyak yang tak sadar akan hal ini, karena telah terpengaruh sehari-hari oleh rasa dualisme, yaitu suka dan tak suka, punyaku dan bukan punyaku, panas dan dingin, untung dan rugi, dan lain segainya yang semuanya ini di atas disebut sebagai keterpikatan dan tak-keterpikatan akan obyek-obyek duniawi, yang semuanya sebenarnya adalah ilusi Sang Maya.
28. Tetapi mereka yang bertindak secara murni, di mana di dalam diri mereka dosa-dosa telah berakhir, lepas dari kegelapan sifat dualisme, memujaKu teguh dengan tekad mereka.
29. Mereka yang memintaKu jadi tempat-tempat mereka berlindunq, berjuang demi kebebasan dari usia tua dan kematian – mereka mengenal Sang Brahman (Yang Abadi), mereka mengenal Sang Adhyatman (Sang Atman, Sang Jati Diri), dan mereka juga semua tentang karma (tindakan atau aksi).
30. Mereka yang mengenalKu sebagai Yang Esa dalam setiap elemen (Adhibhuta), dalam setiap dewa (Adhidaiva) dan dalam semua pengorbanan atau persembahan (Adhiyagna) – mereka ini yang telah harmonis pikirannya mengenalKu bahkan pada saat-saat kematian (mereka).
Yang mengenalNya, yang mengenal Sang Kreshna secara murni itu di dunia ini jumlahnya hanya sedikit. Mereka ini adalah orang-orang yang murni tindak-tanduknya, bersih dari segala dosa dan telah lepas dari pengaruh dvandvas yaitu rasa dualisme yang bertentangan. Mereka-mereka ini kenal dan tahu (1) Sang Brahman yang Maha Abadi (2) Sang Atman (Adhyatman) dan (3) semua karma (tindakan dan akibatnya)Â Â Mereka pun mengenalNya sebagai Yang Hadir dalam setiap benda atau elemen (Adhibhuta), Yang Hadir dalam setiap dewa (Adhidaiva) dan Yang Hadir dalarn setiap upacara atau tindakan pengorbanan, sesajen, atau persembahan (Adhiyagna). Orang-orang yang betul-betul telah sadar akan ke-EsaanNya Kemaha TunggalanNya ini dalam setiap elemen atau unsur di alam semesta ini, betul-betul secara sejati memujaNya, tanpa pamrih!
Dalam Upanisad Bhagavat Gita, Ilmu Pengetahuan Yang Abadi, Karya Sastra Yoga, dialog antara Sang Kreshna dan Arjuna, maka karya ini adalah bab ke tujuh yang disebut :
Gnana Vignana Yoga
atau
Yoga tentang ilmu pengetahuan mengenai Nirguna Brahman dan Saguna Brahman
~ Article view : [370]