Bab 18 – Kata Terakhir [ page 6 ]

1186

Mohon support WEB Sastra Bali dengan mensubscribe channel youtube ORGANIC MIND

69. Juga tak ada di antara manusia yang lebih tinggi dedikasinya kepadaKu selain ia. Juga tak akan ada orang lain yang lebih Kukasihi di bumi ini selain ia.
Seseorang yang dengan bakti dan dedikasi yang tulus mengajarkan Bhagavat Gita kepada yang lain-lainnya adalah seorang manusia yang amat dikasihi oleh Sang Kreshna, oleh Yang Maha Esa, demikian sabda Sang Kreshna disloka-sloka di atas, karena orang ini membantu orang lain untuk menyeberangi kehidupan (sansara) ini ke Tujuan Nan Abadi, Tempat Tinggal Kita Yang Selama-lamanya. Om Tat Sat.
70. Dan seseorang yang mempelajari dialog Kita yang suci ini, maka ia akan memujaKu dengan mengorbankan (mempersembahkan) ilmu pengetahuan. Begitulah ketetapanKu.
Mempelajari atau melakukan suatu studi akan Bhagavat Gita secara tulus adalah suatu bentuk pemujaan akan Yang Maha Esa.  Barangsiapa mempelajari Bhagavat Gita berarti mempersembahkan suatu persembahan yang tak ternilai harganya bagi Yang Maha Esa. Ini sudah menjadi ketetapan Sang Kreshna, Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Om Tat Sat.
71. Dan seseorang yang penuh dengan iman dan tanpa itikad mencemoohkan, walaupun ia hanya mendengarkan saja, ia pun, lepas (dari perbuatan-perbuatan iblis), akan mencapai loka-loka kebenaran nan terang-benderang.
Bahkan seseorang yang tidak mempelajari Bhagavat Gita, dan hanya    mendengarkan ajaran-ajaran ini dari mulut orang lain, dapat berubuh menjadi seorang mukta, yaitu yang mendapatkan mukti (kebebasan), selama ia mendengarkannya dengan penuh iman dan kepercayaan penuh tanpa maksud untuk mencemohkan ajaran ini. Tetapi kebebasan yang didapatkan orang ini bukan kebebasan dari lahir dan mati yang berulang-ulang, tetapi kebebasan dari dosa-dosanya, dari perbuatan-perbuatan buruknya — karena dosa-dosa atau perbuatan-perbuatan iblis seseorang adalah hambatan-hambatan yang sukar di jalan bakti atau dedikasi kepada Yang Maha Esa. Sekali terbebas dari dosa-dosanya, dan setelah meninggal-dunia, ia akan pergi ke loka-loka di mana tinggal orang-orang yang selama hidupnya penuh dengan tindakan-tindakan yang suci dan murni.
Bhagavat Gita adalah salah satu karya Ilahi yang berbentuk amat spiritual; yang menghancurkan kegelapan bagi seseorang yang tekun dan mau untuk merenungi ajaran-ajaran suci ini. Ajaran ini menghancurkan keragu-raguan seseorang yang beriman kepadaNya.  Dengarkanlah pesan-pesan Sang Kreshna dengan penuh penghayatan, dan kalau ada yang kurang di mengerti jangan ragu-ragu untuk bertanya kepada guru atau pada yang mengetahuinya, dan suatu saat yang tepat nanti kita akan sampai ke tujuan hidup ini, yang sebenar-benarnya, yaitu kehidupan yang sejati bersamaNya.
72. Sudahkan dikau dengarkan ini, oh Arjuna, dengan pikiran yang terpusat pada suatu arah? Sudah hancurkah moha (kegelapan) mu yang dikarenakan oleh agnana (kekurangan-pengetahuan), oh Arjuna?
Sang Kreshna kini bertanya kepada Arjuna apakah keragu-raguannya yang dikarenakan oleh kekurang-pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang sejati telah pupus kini, setelah mendengarkan wejangan dan sabda-sabda suci Sang Kreshna. Apakah moha (kasih-sayang atau keterikatan duniawinya) akan keluarga dan negaranya telah berganti menjadi kasih-sayang Ilahi Yang Sejati, yang penuh dengan kesadaran sejati akan arti dan hakikat misi kita ke dunia ini?
Berkatalah Arjuna:
73. Hancurlah sudah kegelapanku, telah kudapatkan kesadaran ini melalui karuniaMu, oh Kreshna! Tegarlah daku kini, dan hilanglah sudah keragu-raguanku. Daku akan bertindak sesuai dengan sabda-sabdaMu.
Akhirnya, Arjuna mendapatkan kesadarannya dan siap melakukan sabda-sabda Sang Kreshna, tegarlah sudah jiwa, pikiran dan raganya. Kebenaran Ilahi, kebenaran dan penerangan Sang Atman datang sudah ke dalam dirinya. Hilang sudah kegelapan dari diri dan jiwanya, dan sadarlah Arjuna kini, bahwa Sang Jiwa itu sebenarnya adalah abdi Yang Maha Kuasa yang sifat sejatinya adalah abadi dan tidak bisa binasa. Tempat sebenarnya dari Sang Jiwa di dunia adalah di telapak kaki suci Sang Kreshna, Yang Maha Esa. Dengan kata lain, ini berarti Sang Jiwa seharusnya mengabdi di dunia sesuai dengan kehendakNya dan bukan sesuai dengan kehendak dan nafsu Sang Jiwa sendiri, dan Arjuna pun sadar akhirnya bahwa kebijaksanaan yang tertinggi adalah dalam bentuk penyerahan total jiwa, raga, pikiran dan perbuatan serta hasil perbuatan-perbuatan itu, secara tulus dan tanpa pamrih, kepada Yang Maha Esa semata. Tidak mengherankan kalau di sloka ini Arjuna akhirnya berkata, “Daku akan bertindak sesuai dengan sabda-sabdaMu.”
Begitulah selalu, setelah Sang Jiwa dalam diri kita sadar maka — egoismenya akan hilang, ilusi-ilusi di sekitarnya hilang, kegelapannya tersibak dan keragu-raguannya hancur-lebur, maka — akan terdengarlah sebuah suara kecil dari Yang Maha Esa di dalam dirinya, dan mulailah ia bertindak mengikuti semua instruksi-instruksi dan tuntunan-tuntunanNya, ia menjadi alat atau instrumen Yang Maha Kuasa dengan penuh kesadaran dan penerangan Ilahi penuh dengan ilmu pengetahuan yang sejati.
Berkatalah Sanjaya:
74. Demikianlah telah kudengar dialog yang amat menakjubkan antara Sang Vasudeva (Kreshna) dan Partha (Arjuna) yang berjiwa luhur (besar), dialog ini membuat bulu-bulu romaku berdiri.
Sanjaya yang pada awal Bhagavat Gita memulai kisah Bhagavat Gita kepada Raja Dhritarashtra; telah menceritakan semua yang didengarkan dan yang dilihatnya ini pada sang raja, dan di sloka-sloka berikutnya ia akan mengakhiri kisah

Bhagavat Gita.
75. Dengan kebaikan Vyasa, kudengar rahasia agung ini, Yoga yang diajarkan sendiri oleh Sang Kreshna, Tuhan dari segala ilmu pengetahuan yang bersabda didepanku.
Sanjaya menerangkan kepada raja Dhristarashtra bahwa dengan pertolongan Resi Vyasa yang memberikan Sanjaya penglihatan mistik, maka ia telah mendengarkan sabda-sabda Sang Kreshna kepada Arjuna, tetapi tidak dengan telinga duniawi milik raganya, karena kekuatan mistik Resi Vyasa. Bukan saja Sanjaya mendengarkannya, tetapi ia pun bertekad untuk mempelajari dialog suci ini. Sang raja sebaliknya akan menderita karena masih penuh dengan itikad-itikad jahat.
76. Mengingat-ingat dialog antara Sang Kreshna dan Arjuna yang menakjubkan dan suci ini, oh raja. Aku gemetar dalam kebahagiaan, lagi dan lagi!
Sanjaya sendiri yang mendengar dan melihat dari jauh tak dapat melupakan dialog suci ini dan raganya berulang-ulang gemetar kalau meningat-ingat lagi akan apa saja yang ia saksikan dan dengar. Sebaliknya raja Dhritarashta, ayah para Kaurawa tidak nampak tertarik akan ajaran-ajaran suci Sang Kreshna ini, karena ia lebih mementingkan keluarga dan putra-putranya. Sanjaya di lain pihak akan bertambah terus keyakinannya terhadap Sang Kreshna dan ajaran-ajaranNya.
77. Teringat, dan teringat juga, bentuk yang menakjubkan dari Sang Kreshna, besar takjubku, oh raja, dan aku gemetar dengan kebahagiaan, lagi dan lagi!
78. Di mana hadir Sang Kreshna, Tuhan dari ilmu pengetahuan, di mana hadir Arjuna, sang pemanah, terjaminlah di sana kemakmuran, kemenangan (kejayaan), kesejahteraan dan neeti (kebenaran atau moralitas).
Sang Kreshna adalah ilmu pengetahuan yang sejati, dan Arjuna adalah energi. Kalau kedua unsur ini bergabung maka terciptalah kemenangan, kejayaan, kesejahteraan, kesentosaan, kemajuan dan kebenaran. Dengan kata lain, Sang Kreshna adalah Sang Para-Atman yang bersemayam di dalam diri kita semua. Arjuna adalah tidak lain dan tidak bukan, kita, manusia di dunia ini. Kalau kedua unsur ini bergabung secara sejati, maka terciptalah kebenaran yang sejati.  Om Tat Sat.
Dalam Upanishad Bhagavat Gita, Ilmu Pengetahuan Yang Abadi, Karya Sastra Yoga, dialog antara Sang Kreshna dan Arjuna, maka bab ini adalah yang kedelapan-belas yang berjudul:
Moksha Sanyasa Atau
llmu Pengetahuan mengenai Pembebasan melalui Penyerahan secara Total
Om Shri Kreshna Arpanam Astu Shubham Bhavantu
Puja-puji bagi Sang Kreshna Yang Maha Pengasih dan Penyayang,
Semoga tercipta kebahagiaan di manapun.
Dengan ini berakhirlah Upanishad Bhagavat Gita,
Semoga damailah setiap benda dan makhluk di alam semesta ini.

Om Tat Sat. Om Shanti, Shanti, Shanti. Om Tat Sat.

~ Article view : [523]