Wednesday, April 23, 2025
Hostinger

Blustru (Luffa Cylindrica L. Roem)


Mohon support WEB Sastra Bali dengan mensubscribe channel youtube ORGANIC MIND

Blustru (Luffa Cylindrica L. Roem)

Tanaman blustru merupakan tanaman yang biasa kita temui di ladang-ladang
dan merupakan tanaman yang merambat. Terkadang tanaman ini juga tumbuh liar di
semak, tepi sungai atau pantai. Tanaman ini termasuk tanaman yang mudah dalam
pemeliharaannya. Tanaman semusim ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Panjang batangnya dapat mencapai 2-10 m, memanjat dengan sulur-sulur (alat pembelit) yang keluar dari ketiak daun.

b. Daun tunggal, panjang tangkai daun 4-9 cm, dan letak berseling. Helaian daun
bulat telur melebar, berlekuk menjari 5-7 buah, pangkal daun berbentuk
jantung, tulang daun menonjol di bawah, warna permukaan atas daun hijau tua, warna permukaan bawah daun hijau muda, panjang 6-25 cm,serta lebar 7,5-27 cm

C. Bunga berkelamin tunggal, terdapat dalam satu pohon. Mahkota bunga
berwarna kuning.

D. Buah tergantung atau tergeletak di atas tanah, bentuknya silindris atau
bulat memanjang, panjang 10-50 cm dengan garis tengah 5-10 cm, jika
sudah tua berwarna cokelat.

E. Bagian dalam buah yang sudah masak terdapat anyaman sabut yang
rapat.

F. Bijinya gepeng dengan tepi berbentuk sayap, licin, berwarna hitam.

Blustru banyak dimanfaatkan oleh masyarakat mulai dari buah yang
mudanya hingga sabutnya. Buah muda dapat dimanfaatkan sebagai bahan
sayur, sedang daun muda dapat digulai atau dibotok. Sabutnya dapat
digunakan untuk mencuci perabotan rumah tangga.

1. Sifat dan Khasiat

Selain buah muda dan daunnya yang biasa digunakan sebagai bahan
sayur blustru ternyata memiliki khasiat yang cukup banyak, bukan hanya
buahnya, tetapi dari mulai akar sampai bunga, memiliki sifat dan khasiat
tersendiri. Buah blustru rasanya manis, sifatnya sejuk, masuk meridian hati,
lambung, dan ginjal. Selain sebagai bahan sayur, buah blustru berkhasiat sebagai
peluruh dahak, penghenti perdarahan (hemostatis), pencahar ringan, serta
membersihkan panas (panas yang teraba ataupun perasaan panas di dalam) dan
racun.
Biji blustru yang memiliki rasa pahit, sifatnya dingin dan beracun. Berkhasiat
untuk menghilangkan panas, peluruh kencing (diuretik), perangsang muntah
( emetik), pencahar, pemberantas cacing perut (antelmintik), peluruh haid dan
merangsang pengeluaran ASI (laktagoga).

Bukan hanya buah dan biji, sabut daun, dan bunganya juga memiliki banyak

khasiat. Daun berkhasiat untuk membersihkan darah dan peluruh haid
bunga blustru rasanya manis, sedikit pahit, dan sifatnya dingin. Sabut
rasanya manis, sifatnya netral, masuk meridian paru, lambung dan hati.
Sabut berkhasiat sebagai peluruh dahak, penghilang rasa nyeri (analgesik),
antirematik serta melancarkan sirkulasi darah dan saraf.
Sementara akar rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat melancarkan
sirkulasi darah, dan menghilangkan bengkak, serta batang yang rasanya
pahit, sifatnya dingin, beracun, masuk meridian jantung, limpa, dan ginjal.
Batang berkhasiat melancarkan sirkulasi darah dan antelmintik.

2. Kandungan Kimia

Beberapa manfaat tersebut di atas tidak terlepas karena kandungan
kimia yang terdapat di dalamnya. Secara lengkap kandungan kimia yang
terdapat pada tanaman blustru, sebagai berikut.

a. Buah mengandung saponin triterpen, luffein (zat pahit), citruline dan
cucurbitacin.

b. Getah mengandung saponin, lendir, lemak, protein, xylan dan vitamin (B
dan C).

c. Biji mengandung minyak lemak, squalene, spinasterol, cucurbitacin B
dan protein.

d. Bunga mengandung glutamin, asam aspartat, arginin, lisin dan alanin.

e. Sabut mengandung xylan, xylose, mannosan, galactan, saponin, sellulose,
galaktosa, manitosa dan vitamin A, B, dan C.

f. Daun dan batang mengandung saponin dan tanin.

Luffein berkhasiat sebagai pencahar ringan dan saponin triterpen
mempunyai aktivitas spermatisidal (membunuh sperma) sehingga dapat
dikembangkan sebagai obat kontrasepsi (program KB).

3. Pemanfaatan

Dari berbagai kandungan kimia dalam tanaman blustru tersebut,
tanaman blustru mulai dari akar hingga bunganya dapat kita manfaatkan
untuk berbagai keperluan pengobatan. Berikut adalah beberapa contoh
pemanfaatan dari bagian-bagian tanaman blustru di antaranya:

a. Buah digunakan untuk mengatasi:

1) demam, rasa haus,
2) batuk sesak,
3) keputihan,
4) haid tidak teratur,
5) susah buang air besar,
6) perdarahan, seperti air seni berdarah, mimisan, dan
7) bisul.

b. Biji digunakan untuk mengatasi:

1) muka, tangan dan kaki bengkak ( edema),
2) batu saluran kencing,
3) cacingan,
4) sakit pinggang dan,
5) wasir.

c. Daun digunakan untuk mengatasi:

1) sesak napas,
2) tidak datang haid (amenore),
3) radang testis ( orkitis),
4) luka bakar,
5) bisul, kurap, dan
6) digigit ular.

d. Kulit buah digunakan untuk mengatasi:

1) bisul, abses daerah rektum (ujung usus besar) dan
2) luka.

e. Bunga digunakan untuk mengatasi:

1) batuk disertai sesak, sakit tenggorokan,
2) sinusitis,
3) wasir, dan
4) bisul.

f. Sabut digunakan untuk mengatasi:

1) sakit dada, sakit perut, sakit pinggang,
2) rematik sendi, pegal linu,
3) batuk berdahak,
4) tidak datang haid,
5) payudara bengkak,
6) ASI sedikit,
7) wasir,
8) radang buah zakar ( orkitis), dan
9) bisul.
g. Arang dari sabut digunakan untuk menghentikan pendarahan, seperti
perdarahan di luar haid, air seni berdarah dan berak darah.

h. Akar digunakan untuk mengatasi:

1) migrain,
2) sakit pinggang, sakit tenggorokan,
3) bisul yang tidak mau pecah, dan
4) payudara bengkak (mastitis).

i. Batang digunakan untuk mengatasi:

1) rasa baal/kebal,
2) haid tidak teratur,
3) hidung berlendir, dan
4) bengkak.

j. Tangkai buah digunakan untuk mengobati cacar air pada anak-anak.

4. Contoh Pemakaian

Seperti halnya tanaman obat lainnya blustru dimanfaatkan untuk
penyakit yang tergolong ringan hingga yang berat. Berikut ini adalah
beberapa contoh beberapa jenis penyakit beserta cara pengobatannya
menggunakan tanaman blustru. Jangan lupa mengikuti resep yang telah
ditentukan.

a. Haid tidak teratur

Untuk kaum wanita yang haidnya kurang lancar salah satu caranya
dengan menggunakan blustru ini. Caranya cuci buah blustru sebesar

4 jari sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 1/2 cangkir air masak dan
seujung sendok teh garam halus sambil diremas. Setelah tercampur
rata, ramuan tadi diperas dan disaring. Air yang terkumpul diminum
sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.

b. Pelancar ASI

Untuk ibu menyusui yang ASI-nya kurang lancar tidak salah
mencoba cara ini. Masak buah blustru dan daun katuk menjadi sayur
bening dan dapat dikonsumsi bersama nasi.

c. Sakit pinggang

Gongseng biji blustru secukupnya sampai hangus, lalu giling
sampai halus dan masukkan ke dalam toples. Jika akan digunakan,
ambil sebanyak 10 gr, lalu masukkan ke dalam 1/2 seloki arak. Aduk
merata, lalu endapkan. Airnya diminum sekaligus, sedangkan ampasnya
dibubuhkan ke bagian pinggang yang sakit.
Cuci akar blustru secukupnya, lalu bakar dengan dialasi genting,
setelah kering, giling akar sampai menjadi serbuk dan masukkan ke
dalam toples. Setiap kali pemakaian, ambil 10 gr serbuk, lalu masukkan
ke dalam 1/2 seloki arak hangat dan minum sekaligus.

d. Sesak napas

Untuk mengatasi sesak napas tanpa menggunakan obat yang
beredar dipasaran, bisa menggunakan tanaman blustru ini. Cuci 5 lembar
daun blustru yang masih muda sampai bersih. Selanjutnya, asapkan
sebentar dan makan bersama nasi sebagai lalap. Lakukan sehari 2 kali.

e. Batuk disertai sesak

Cara untuk mengobati batuk yang disertai sesak, cuci 10-15 gr
bunga blustru sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai
tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin disaring, lalu tambahkan
madu ke dalam air saringan secukupnya dan minum sekaligus, lakukan
sehari 3 kali.

f. Migrain

Migrain atau sakit kepala sebelah merupakan penyakit yang tidak
asing bagi masyarakat. Penggunaan obat-obatan kimia biasanya
menimbulkan efek mengantuk dan jantung berdebar. Dengan blustru
hal itu bisa diatasi.
Caranya cuci 150 gr akar blustru segar sampai bersih, lalu potong-
potong seperlunya. Masukkan dua butir telur itik, lalu rebus dalam
tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring
ramuan tersebut dan air saringannya diminum, sedangkan telur rebus-
nya dimakan.

g. Bisul yang tidak mau pecah

Cuci akar blustru dari tanaman yang sudah tua sampai bersih, lalu
dipotong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam tiga gelas air
sampai tersisa menjadi satu gelas. Selagi hangat, airnya dapat diguna-
kan untuk mengompres bisul.

Catatan:

Ibu hamil dan seseorang dengan fungsi limpa yang lemah dilarang
meminum rebusan herba ini. Jika daging buahnya dimasak sebagai
sayuran dapat menghalau panas dalam.

 

 

 

~ Article view : [9]

Related Articles


Mohon support WEB Sastra Bali dengan mensubscribe channel youtube ORGANIC MIND
- Advertisement -

Latest Articles